Jumat, 03 Januari 2020

Solo Backpacking ke Singapura: Mampir ke 4 Masjid #2


Hidup di negara lain sebagai minoritas itu nggak gampang. Khususnya soal masjid. Untungnya Singapura masih tetanggaan dan banyak orang melayu di sana, jadi gampang nemu masjid. Buat traveler pemula yang butuh referensi tempat-tempat salat yang oke dari segi kebersihan dan jarak, saya bisa bagiin pengalaman saya sendiri.

Bisa aja, sih, kita salat di mana aja, nggak mesti di musala atau masjid, selama tempat itu nggak kotor. Tapi kan nggak semua negara memperbolehkan ibadah di sembarang tempat, ya. Jadi mending kalau masih negara-negara Asia Tenggara, apalagi yang tetanggaan banget sama Indonesia, yang mana masih banyak orang melayu muslimnya, mending cari masjid aja.

Nah, ini beberapa pengalaman saya pas salat di Singapore. Ada seenggaknya 4 masjid yang bisa jadi referensi kunjungan religi atau jalan-jalan solehah gitu lah. Bebas dikunjungi pelancong muslim dari mana pun, aksesnya juga mudah.

1.   Masjid Sultan
Masjid yang ada di dekat Arab Street, tepatnya Kampung Glam ini, udah jadi destinasi wisata untuk pelancong luar negeri. Selain karena sejarahnya, masjid ini jadi titik kumpul orang-orang muslim. Lokasinya deket Bugis Street. Habis dari masjid, bisalah ya belanja.

Masjid Sultan

Kalau jalan kaki ke masjid ini, kira-kira 300meter. Masjid yang dibangun tahun 1824 oleh Sultan Hussein Shah ini ada 2 lantai. Lantai satu buat tempat laki-laki, dan lantai dua buat perempuan. Selain tempat ibadah, karena masjid ini jadi tempat wisata juga, seluruh bangunannya dirawat banget, fasilitasnya apalagi.

Tempat wudhu terpisah, tapi buat saya kurang representatif untuk perempuan. Kalau ada pengunjung wanita yang nggak berhijab, biasanya dipinjami kain untuk menutup auratnya, termasuk orang-orang asing.

2. Masjid Malabar
Masjid malabar lokasinya juga dekat Masjid Sultan, tapi beda arah kalau jalan dari Bugis street. Masjid Malabar lebih keliatan jelas karena berada di pinggir Victoria Street. Mirip jalur utama kalau di negara kita, jadi mudah juga dijangkau. Masjid ini nggak seramai Masjid Sultan. Pengelolanya dari komunitas orang-orang muslim India.

3. Masjid Abdul Gafoor
Masjid Abdul Gafoor ada di kawasan Little India, dekat Jalan Besar. Masjidnya artistik banget dan sesuai letaknya yang deket Kawasan Little India, kebanyakan jamaahnya orang-orang India.

3. Masjid ArRoudhoh
Masjid ini lokasinya jauh banget dari pusat kota. Masjid ini ada di Bukit Panjang, yang mana kalau mau ke sana, jarak tempuhnya sekitar 2 jam naik bis.



Saya menyusuri Singapura sampai bagian barat, makanya ketemulah dengan masjid ini. Masjidnya bersih, makmur, ada hall untuk kajian, dan ada ruang tahfidz. Saya cukup lama singgah di Masjid ini karena nyaman banget buat traveler kayak saya ini. Kita bisa refill air minum, charging ponsel, atau baca-baca media islam sambil selonjoran.

Oh ya, ada satu lagi tempat salat, tempat salat non masjid, ya, maksudnya. Di Sentosa Island, ada namanya Beach Station. Nggak jauh dari stasiun MRT ada pray room. Pray room ini mudah dicari, turun pakai eskalator. Di sana ada pakiran. Dari pintu keluar lurus aja. Ruangannya nyaman, walaupun pakai kipas angin. Buat tempat wudhunya susah karena campur dengan laki-laki. Tinggal gimana kita menyiasatinya aja. Pray room ini relatif sepi, mungkin dikhususkan untuk staff yang kerja di Beach Station.

Semoga bermanfaat dan selamat liburaaaan! :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Solo Backpacking ke Singapura: Mampir ke 4 Masjid #2

Hidup di negara lain sebagai minoritas itu nggak gampang. Khususnya soal masjid. Untungnya Singapura masih tetanggaan dan banyak orang me...